APAKAH MAYYIT DISIKSA KARENA TANGISAN KELUARGANYA?
APAKAH MAYYIT DISIKSA KARENA TANGISAN KELUARGANYA?
— Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan: Apakah makna sabda Nabi ﷺ :
‘إن الميت ليعذب ببكاء أهله عليه’
‘Sesungguhnya mayat akan disiksa karena tangisan keluarganya’ ??
Dijawab:
Maknanya bahwasanya si Mayyit jika keluarganya menangisinya, dia akan mengetahuinya dan dengannya dia akan merasa sakit (terganggu karena mengetahui keluarganya menangisinya,-red)
Dan bukanlah maknanya bahwa Allah Ta’ala menyiksanya karena tangisan keluarganya, karena Allah Ta’ala berfirman :
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ
Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Surah Al-An’am (164) dan Surah An Najm.
dan adzab tidaklah melazimkan/mengharuskan sebuah siksaan, tidakkah engkau perhatikan kepada Sabda Nabi ﷺ :
إن السفر قطعة من العذاب
‘Sesungguhnya safar merupakan bagian dari adzab’ (riwayat Bukhari & Muslim)
Dan safar bukanlah merupakan hukuman, akan tetapi manusia pada dasarnya akan merasa terganggu dan tersakiti. Maka begitupula si Mayyit jika keluarganya menangisinya dengannya dia akan tersakiti dan terganggu. Dan ini bukanlah merupakan bentuk hukuman dari Allah Azza wa Jalla baginya, dan ini tafsir terhadap hadits tersebut, penafsiran yang jelas dan tegas.
Dan tidak perlu dipermasalahkan, dan tidak butuh lagi untuk dikatakan bahwa:
‘ini karena bagian dari wasiatnya untuk meratapi’ atau ‘ini karena kebiasaan mereka di keluarganya dalam meratapi dan dia tidak melarang mereka ketika sebelum wafat’,
bahkan kami katakan; ‘bahwa seorang manusia diadzab karena suatu perbuatan dan tidak ditimpakan padanya (karena perbuatan orang lain/ keluarganya,-red)
Selesai.
Majmu’ Fatàwà ibnu ‘Utsaimin 17/408
============================
✒سئل الشيخ ابن عثيمين رحمه الله :
ما معنى قول النبي صلى الله عليه وسلم :
( إن الميت ليعذب ببكاء أهله عليه ) ؟
✏فأجاب :
” معناه أن الميت إذا بكى أهله عليه فإنه يعلم بذلك ويتألم ، وليس المعنى أن الله يعاقبه بذلك لأن الله تعالى يقول :
( وَلاَ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ )
والعذاب لا يلزم أن يكون عقوبة ألم تر إلى قول النبي صلى الله عليه وسلم :
( إن السفر قطعة من العذاب )
والسفر ليس بعقوبة ، لكن يتأذى به الإنسان ويتعب ، وهكذا الميت إذا بكى أهله عليه فإنه يتألم ويتعب من ذلك ، وإن كان هذا ليس بعقوبة من الله عز وجل له ، وهذا التفسير للحديث تفسير واضح صريح ، ولا يرد عليه إشكال ، ولا يحتاج أن يقال : هذا فيمن أوصى بالنياحة ، أو فيمن كان عادة أهله النياحة ولم ينههم عند موته ، بل نقول : إن الإنسان يعذب بالشيء ولا يتضرر به ” انتهى . “
?مجموع فتاوى ابن عثيمين
(17/408) .